Tren Utama Pengembang Properti di Indonesia Tahun 2024-2034
Dekade 2000an keinginan besar para pengembang besar khususnya pada proyek barunya memulai membangun membangun ekosistem terbaru. Masih ingat dengan Meikarta? Meikarta ini menginginkan satu ekosistem yaitu angkutan masal kereta api berbasis TOD (Transit Oriented Development). Sebelum Covid-19 beberapa pengembang sektor properti mulai menunjukkan pergeseran pada lokasi proyek terbarunya. Hanya saja pandemi masuk dan menahan semua rencana pembangunan tersebut.
Di sini saya tidak akan membahas bagaimana pengembang besar itu akan melakukannya, akan tetapi saya akan menyegarkan kembali bagaimana seharusnya cara berbisnis properti beserta ekosistemnya berjalan dan apa yang seharusnya para pebisnis properti ingin lakukan pada 2025 nanti berikut rencana penerapan teknologi terkini hingga perubahan perubahan dalam pola permintaan konsumen. Berikut saya tampilkan beberapa data data terkini pasar properti di Indonesia
Pertumbuhan Pasar Properti
Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI) pada 2024, sektor properti di Indonesia mengalami pertumbuhan yang stabil. Pada triwulan pertama 2024, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) mencatat kenaikan sebesar 1,79% secara tahunan (year on year). Ini menunjukkan bahwa pasar properti Indonesia masih tetap menarik bagi investor, terutama di segmen residensial.
Permintaan Hunian Tinggi di Kota - Kota Besar
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa urbanisasi di Indonesia telah mencapai angka sekitar 56,7% pada tahun 2024. Kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan terus mengalami peningkatan permintaan hunian karena pertumbuhan populasi perkotaan. Hal ini membuka peluang besar bagi agen properti dan konsultan properti untuk membantu masyarakat dalam mencari hunian atau properti investasi yang sesuai.
Peningkatan Harga Properti
Menurut Colliers Internasional, harga properti di Jakarta mengalami peningkatan rata-rata 3% pada 2024 untuk apartemen kelas menengah dan atas. Namun, di segmen perumahan, khususnya untuk kawasan pinggiran Jakarta, peningkatan harga bisa mencapai 5-7% karena tingginya permintaan dari kalangan menengah. Data ini menegaskan bahwa pasar properti masih sangat aktif dan menunjukkan tren positif.
Tren Sewa Properti di Masa Pasca Pandemi
Di masa pandemi, terjadi pergeseran minat dari membeli menjadi menyewa properti. Menurut laporan dari satu sumber tahun 2024, pencarian properti sewa di platform mereka naik hingga 40% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Ini menjadi peluang bagi agen properti untuk memperluas portofolio properti sewa, terutama di kota-kota besar.
Cara Berbisnis Properti Beserta Ekosistemnya Yang Harus Anda Bangun dan Kembangkan
1. Pengembang Itu Sendiri
Pengembang Properti adalah pihak yang bertanggung jawab untuk menginisiasi proyek, mulai dari perencanaan, pembebasan lahan, hingga izin pembangunan. Dalam pembangunan infrastruktur, peran pengembang sangat krusial, terutama dalam perencanaan tata ruang yang berdampak besar pada ekonomi, sosial dan kualitas hidup masyarakat.
2. Konsultan Properti atau Agen Properti
Apa yang harus diketahui adalah dinamika industri properti di Indonesia yang terus berkembang pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan hunian dan investasi. Tidak saja di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, namun hingga ke daerah-daerah berkembang lainnya. Untuk memaksimalkan peluang investasi atau mendapatkan hunian yang sesuai, banyak orang mengandalkan jasa konsultan properti atau agen properti. Lalu, apa yang membuat profesi ini begitu penting? Kita akan membahas peran konsultan properti dan mengapa Anda memerlukannya ? Sebut saja beberapa Konsultan atau Agen Properti antara lain:
Konsultan / Agen Properti Merek Luar di antaranya;
- Era
- RayWhite
- Brighton
- Remaxx
- LJ Hooker
- Colliers Internasional
- JLL Indonesia
Konsultan / Agen Properti Merek Lokal di antaranya;
- Property Pro
- Kursat Pro
- Mega Mandiri Pro
3. Kontraktor
4. Pemangku Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Pemerintah/Aturan Pemerintah Indonesia mengenai Notaris, Pajak Terkait Properti, dan Persetujuan Bangunan Gedung. Di Indonesia, peraturan mengenai notaris, pajak properti, dan persetujuan bangunan gedung diatur dengan ketat oleh pemerintah untuk memastikan kepatuhan pada hukum dan perlindungan hak-hak pemilik properti serta pengguna bangunan. Berikut ini adalah pihak yang terkait dengan kebijakan pemerintah terkait bisnis properti. Ulasan lengkap mengenai masing-masing aspek, serta undang-undang yang berlaku kita akan bahas nanti
- Notaris/PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah)
- Badan atau Dinas Pendapatan Pajak Daerah Kota/Kabupaten
- DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
- BPN (Badan Pertanahan Nasional)
5. Asosiasi Real Estate Indonesia dan Sejenisnya
- REI (Real Estate Indonesia)
- APERSI (Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia)
- APERNAS (Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat)
- HIMPERRA (Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat)
- APPERNAS JAYA (Aliansi Pengembang Perumahan Nasional Jaya)
- PENGEMBANG INDONESIA
- ASPRUMNAS (Asosiasi Pengembang dan Pemasar Rumah Nasional)
- APPERINDO (Asosiasi Pengusaha Perumahan Indonesia)
- APSI (Asosiasi Properti Syariah Indonesia)
- PERWIRANUSA (Perkumpulan Wirausahawan Rumah Rakyat Nusantara)
6. Platform Digital Properti Indonesia
7. Perbankan / Lembaga Keuangan Lainnya
Tanpa dukungan finansial dari perbankan, sangat sulit bagi proyek-proyek besar untuk terlaksana. Bank memiliki peran strategis dalam menyediakan pendanaan jangka panjang dengan suku bunga yang kompetitif untuk proyek infrastruktur. Banyak sekali perbankan yang sudah berjalan dengan produk KPR atau KPA antara lain;
- BCA
- BNI 46
- BANK MANDIRI
- BANK CIMB
- BRI
- BTN
- BSI
Dan masih banyak sekali perbankan/lembaga keuangan lainnya yang siap untuk produk kreditnya baik itu yang Konvensional maupun yang berbasis Syariah.
8. Konsumen
Perlindungan konsumen di sektor properti di Indonesia semakin menjadi perhatian terutama dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan hunian yang aman dan terjamin. Mengingat kompleksitas di industri properti yang melibatkan berbagai pihak.
9. Investor
Itulah 8 kunci cara berbisnis properti beserta ekosistemnya Dalam era modern, sinergi antara pengembang, konsultan properti /agen properti, kontraktor, pemangku kebijakan, asosiasi/komunitas profesi, pelaku digital marketing, perbankan dan terakhir harus fokus pada kualitas pelayanan konsumen. Dengan kolaborasi yang baik, niscaya dapat menciptakan proyek-proyek yang berkualitas, tepat waktu, dan efisien secara biaya. Integrasi semua faktor ini akan memberikan manfaat jangka panjang, baik untuk diri sendiri, masyarakat maupun pertumbuhan ekonomi.